Skip to main content

Artikel bagus, MARI SELAMATKAN ANAK KITA

SELAMATKAN ANAK KITA

“Aa, Abang, Kaka. Masuk kamar!” Suara Ayah tegas dengan nada dan volume cukup tinggi, namun bermimik wajah lembut..

Ada apa gerangan..?
Ayah hampir tidak pernah sekeras ini saat berbicara..

Kami bertiga masuk ke kamar, menuruti perintah Ayah dengan kepala tertunduk..
Peluh masih membasahi sekujur punggung.. kami baru pulang bermain bola di kampung sebelah saat adzan Isya' telah berkumandang..
Memang kami terlalu larut bermain..

Kamar itu sebenarnya sebuah garasi yang disulap menjadi tempat tidur bersama dan ruang serbaguna dengan penerangan lampu seadanya...

Aa bersila diantara aku dan Kaka yang juga ikut bersila..
Kami sering disebut ‘Tiga Serangkai’ oleh tetangga karena selalu bertiga kemana-mana..
Ayah pun bersila di hadapan kami..
Wajahnya mempertontonkan kekecewaan yang semakin membuat kami ciut..

_“Kenapa pulang selarut ini?”_ Ayah mulai menginterogasi kami..

Aa sebagai kakak lelaki pertama memposisikan diri sebagai juru bicara, dan mulai berkilah panjang tentang alasan kenapa pulang larut malam..
Mulai dari sendal Kaka yang hilang sebelah karena dijahili anak kampung sebelah hingga diajak main Playstation setelah main bola oleh Dodi, tetangga sekaligus teman karib kami bertiga..

_“Sudah sholat maghrib?”_

Sebuah pertanyaan yang mencekat..
Aa diam membeku..
Apalagi aku..
Apalagi Kaka yang paling muda..
Kami betul-betul lupa waktu saat itu..
Hanya menundukkan kepala yang bisa kami lakukan. Mungkin karena ini wajah ayah begitu kecewa...

_“Bu, tolong matikan lampu”,_ suara Ayah lembut kepada Ibu..

Ibu yang semenjak awal ternyata mendengarkan di balik pintu kemudian masuk dan mematikan lampu lalu duduk di samping Ayah..
Kamar seketika gelap gulita...

_“Apa yang bisa kamu lihat sekarang?”_

Hening...

_“Semua gelap, Lihat sekeliling kamu, hanya ada hitam. Tapi ulurkan tanganmu ke kanan dan ke kiri. Kamu akan merasakan genggaman tangan saudaramu dan Ayah Ibu.”_

Kami saling menggenggam...

_“Tapi tidak lagi saat nanti di alam kubur. Karena kamu akan sendirian dalam kegelapan. Tidak ada saudaramu. Tidak ada Ayah Ibu. Hanya sendiri. Sendiri dalam kegelapan dan kesunyian.”_

Aku tercekat...
Semua terdiam...
Genggaman tangan di kanan kiriku mengerat..
Lalu terdengar suara korek api kayu dinyalakan, sesaat tergambar wajah Ayah, Ibu, Aa, dan Kaka akibat kilatan cahaya api pada korek yang dinyalakan Ayah..
Semua berwajah sendu..
Korek itu membakar sebuah benda yang menghasilkan bara berbau menyengat. Bau obat nyamuk...

_“Siapa yang berani menyentuh bara ini?”_ Suara Ayah masih mendominasi..

Semua diam...

Masih diam...

_“Ini hanya bara. Bukan api neraka yang panasnya jutaan kali lipat api dunia. Maka masihkah kita berani meninggalkan shaolat...?? Sholat yang akan menyelamatkan kita dari gelapnya alam kubur dan api neraka.”_

Terdengar suara isak tangis perempuan..
Itu Ibu...
Genggaman kami semua semakin menguat..

_“Tolong Ayah. Tolong Ibu. Ayah Ibu akan terbakar api neraka jika membiarkan kamu lalai dalam sholat. Aa, usiamu 14 tahun, paling dewasa di antara semua lelaki. Abang, 12 tahun. Kaka, 10 tahun. Bahkan Rasul memerintahkan untuk memukul jika meninggalkan sholat di usia 10 tahun. Apa Ayah perlu memukul kamu?”_

Suara isak tangis mulai terdengar dari hidung kami bertiga...
Takut..
Itu yang kurasakan..
Kami semua saling mendekat..
Mendekap, bukan lagi menggenggam...

_“Berjanjilah untuk tidak lagi meninggalkan sholat. Apapun keadaannya. Sekarang kita sholat Isya' berjamaah. Dan kamu bertiga mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.”_

***
#bahasaOtak
#BahasaOrangtuaKeAnak

Anak anda mulai berumur 7 tahun...??
Pelajaran Orangtua cara mendidik anak dengan kasih-sayang namun tegas...

Ilustrasi 'cerita' diatas akan menguatkan semangat kita untuk mengikis habis yg menjadi penghambat/ujian dalam menjaga fitrah keimanan nya.
Ajari mereka sedini mungkin, jangan jadikan mereka seperti kebanyakan dari kita yang lalai dalam memulai dan menyadarinya bahkan ada yang sudah terlambat untuk memulainya.....

Semoga bermanfaat ..πŸ™πŸ™
#Copas

Comments

Popular posts from this blog

Ini dia Lagu untuk anak paud tema Binatang Lengkap, (hasil Gubahan)

*KUMPULAN LAGU gubahan Tema : Binatang* *indahnya berbagi ilmu bersama guru paud* Share yuuk πŸ’πŸ˜πŸ..β„ΉπŸ”šπŸ…°️...πŸ‡πŸ¬πŸ¦‹ ****************************** Judul : Akulah Harimau Nada : Aku anak Gembala ======================= Aku adalah binatang buas... Hidup di hutan berkaki empat... Badanku Loreng jalanku Kencang... Semua binatang segan padaku... Laa la laaa la la la la... la la laaa la laa la.... Laa la la la la la la... la la la...aku lah harimau.. 🎢Judul : Akulah Jerapah Nada : Satu-satu sayang ibu ======================= Satu-satu aku berleher panjang.... Dua-dua badanku belang-belang.... Tiga-tiga ku suka makan rumput... Satu dua tiga aku lah Jerapah.. 🎢LAGU :AYAM Nada:lihat kebunku ======================= Lihat kandangku penuh dengan ayam Ada yang hitam dan ada yang putih Setiap hari aku beri makan Kalau bertelur telur nya aku makan nyam nyam. 🎢LAGU TEMA BINATANG nada: dua mata saya ====================== Dua kaki ayam... bebek burung dan ang...

8 UCAPAN AJAIB UNTUK MEMBENTUK KARAKTER ANAK

8 UCAPAN AJAIB UNTUK MEMBENTUK KARAKTER ANAK Berikut ini 8 ucapan atau kata-kata ajaib yang penting diajarkan kepada anak-anak sejak kecil. Ucapan ini akan membentuk karakter positif anak. 1. Salam Ajarkan dan biasakan ucapan "Assalamu 'alaikum" kepada anak agar terbiasa dengan salam yang Islami. Tiap masuk rumah atau masuk kamar orangtua atau ketemu orang lain, ucapannya selalu salam. Ucapan ini membentuk jiwa penuh kedamaian pada diri anak. 2. Dzikir Biasakan ucapan yang mengandung muatan dzikir kepada Allah dalam merespon segala sesuatu. Misalnya astaghfirullah, subhanallah, alhamdulillah, masyaallah, insyaallah, barakallah, dan lain sebagainya. Bukan ucapan: Astaga! Gila! Bego! Dzikir menciptakan karakter taqwa pada diri anak. 3. Tolong Biasakan anak untuk mengucapkan kata ‘tolong’ setiap ia meminta bantuan kepada orang lain. Jika terbiasa dengan kata ini, akan tumbuh karakter rendah hati dan tidak sombong. 4. Terimakasih Biasakan mengucapkan kata ...

Siapa capres pilihanmu? Siapapun yang jadi kita tetap kerja sendiri. Jangan saling hujat

*Ini pesan bagus, ...saya gak liat siapa yang berpesan, tapi konteksnya apik, maka saya teruskan* Inna Lillahi wa Inna ilaihi raji'un Ketua Seknas Jokowi Meninggal Dunia, Ini Pesan Terakhirnya 22 Mar 2019 18:29 Nasional Ketua Umum Seknas Jokowi, M Yamin meninggal dunia akibat serangan jantung. Yamin yang juga Wakil Direktur Relawan Jokowi-Ma’ruf ini meninggal saat di rawat di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Majalengka, Jumat, 22 Maret 2019 sore. Informasi yang diterima ngopibareng.id, jenazah rencananya akan disemayamkan di rumah duka di Jalan Pugeran III, Maguwoharjo, Depok, Kabupaten Sleman, Jogjakarta. Sementara itu, sehari sebelum meninggal dunia, Yamin sempat menulis di media social berjudul “Mereka orang baik atau kita yang kurang baik” Dan berikut postingan terakhir Yamin : Mendukung boleh. Tapi jangan terlalu FANATIK sehingga akal sehat mu tidak dipakai. Alangkah lebih baik Jika engkau dukung dengan doa. Doakan Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Jika tidak Suka P...